Sabtu, 30 Mei 2009

Soulmate

“Soulmate = Bashert = Belahan jiwa”


ditulis oleh Lianny Hendranata

terbit di Suara Pembaruan edisi : 26 Desember 2004


Masyarakat Indonesia meyakini adanya konsep jodoh, dalam kehidupan seseorang dalam menemukan orang yang ditakdirkan oleh Tuhan untuk kita.


dalam bahasa Ibrani yaitu Bashert yang artinya juga sama: ‘yang sudah ditakdirkan Tuhan untukmu’ dalam bahasa Inggris kita mengenalnya dengan sebutan Soulmate yang artinya ya, belahan jiwa!.



Secara psikologi, tiap orang tentu berharap dalam hidup ini menemukan seseorang yang sudah ditakdirkan (dijodohkan) sang Pencipta untuknya. Maka sering kali kita merasa, seseorang yang menjadi pasangan hidup kita, tentulah merupakan belahan jiwa kita, padahal belahan jiwa yang dimaksud dengan istilah Soulmate atau Bashert, belum tentu akan bertemu dalam ikatan perkawinan. Sebab pengertian yang ditakdirkan alam ini, lebih luas daripada yang kita istilahkan sebagai jodoh antara lawan jenis. Karena Soulmate, merupakan jodoh Rohaniah, dan jodoh ini yang dianggap sebagai belahan jiwa, bisa berupa teman baik, saudara, atau binatang piaraan. Soal Soulmate yang berupa binatang piaraan, kita bisa melihat banyak contoh bagaimana orang cacat yang mempunyai anjing yang bisa menolong hidupnya, seolah mereka ditakdirkan hidup bersama, saling menyayangi, saling mendukung.



Thomas Moore, penulis buku Soulmate ‘Honouring The Mysteries of love’, memaparkan bahwa hubungan Rohaniah, yang dalam bahasa Arab disebut: Ruh, bahasa Inggris: Soul, bahasa Sansekertanya disebut: Atma, bahasa latinnya: Spiritus, dan bahasa Yunani: Pneuma. Dimana hubungannya tidak bisa dijelaskan secara mekanistis, tidak bisa dihitung dengan matematis, tidak pula ada ukuran baku yang bisa mengukurnya.


Pertemuan jodoh Rohaniah


Di-Indonesia sudah punya Anne Kusumawardhany yang bersaksi (Healthy Life Feb ’03) menemukan Soulmatenya pada usianya yang sudah 30 tahun, konon dia bisa membayangkan jauh hari seperti apa, orang yang akan atau harus ditemukannya, bahkan inisial namanya sudah dia simpan berpuluh tahun yang lalu. Maka begitu dia menemukannya, dia langsung tahu bahwa dialah orangnya, walaupun harus menerima kenyataan bahwa Soulmatenya itu sudah berkeluarga, maka mereka tetap berteman baik dan saling mendukung dalam kehidupan untuk mencerahkan kemanusiaan.


Dalam skala Dunia, sudah ada Shirley Maclaine, artis pemenang piala Oscar (1994) ini secara berani untuk memaparkan dan membukukannya, dalam dua otobiografinya Out of A limb’ dan ‘The Camino, secara gamblang dia memaparkan bahwa kekasih gelapnya Olaf Palme (mantan PM Swedia) adalah Soulmatenya, keterangan itu dia pertegas lagi dalam perjalanan spiritualnya di Camino Spanyol.


Orang terkenal lainnya yang menyakini dirinya sudah menemukan Soulmate dalam kehidupannya, antara lain; Yoko Ono dan John Lenon, perpaduan timur dan barat yang sangat nyata, bahkan wajah merekapun sangat mirip. serta Elizabeth Taylor dan Richard Burton, serta Nancy dan Ronald Reagan, di Indonesia yang bersaksi dalam majalah Healthy Life adalah artis Rima Melati dengan suaminya Frans Tumbuan, dimana mereka sudah yakin sejak pandangan pertama, bahwa mereka adalah pasangan jiwa, belahan hati atau Soulmate.



Tidak selalu romantis

Seperti sudah diurai dimuka, bahwa Soulmate, belahan jiwa, jodoh Rohaniah ini, tidak selalu harus merupakan sepasang kekasih, walaupun ada yang memang terlahir sebagai berlawanan jenis dan mereka ditakdirkan harus saling menyayangi dan mendukung, maka yang terjadi ya demikian. Walaupun banyak faktor yang akan menjadi penghalang suatu hubungan Soulmate yaitu takdir lain, yang sudah dijalani terlebih dulu, contoh Anne tersebut yang menemukan Soulmatenya yang sudah berkeluarga, maka dia tetap menjalankan misi spiritualnya yang di embankan pada mereka berdua, dengan status sebagai teman baik.


Soal misi spiritual yang di-embankan pada mereka, tidak bisa dilihat dan dirasakan dengan nyata, maka Shirley Maclaine, dalam bukunya ‘The Camino’ menuliskan “ketiadaan bukti, bukan berarti bukti itu tiada” untuk menentukan apakah betul orang yang kita maksud sebagai Soulmate ini benar-benar yang dimaksud, tanda pertama adalah jika keduanya mempunyai pandangan hidup yang sama, dan menyakini pertemuannya membuatnya bisa saling mendukung dan membuatnya bisa bertumbuh secara spiritual bersama! Maka berbeda dengan pertemuan dengan orang yang kita senangi secara fisik, Soulmate ini malah kebalikan, kita menyenangi diri orang tersebut dari dalam keluar, dari jiwa dalamnya barulah kefisiknya, itupun jika fisik diberi kesempatan untuk bertemu.


Terkadang adakalanya sepasang Soulmate, sebagai jodoh Rohaniah ini tidak bertemu di-alam nyata, tetapi sebagai pendamping yang hanya bisa dirasakan dan dialami oleh yang bersangkutan. Seperti kata pepatah yang mengatakan bahwa manusia itu ‘malaikat bersayap satu’ dia butuh sayap lainnya untuk bisa terbang jauh mengarungi laut kehidupan, nah Soulmate inilah yang merupakan sayap yang seharusnya berpasangan.


Daripada sibuk mencari, dan sibuk menilai, memilah, bahkan menerka-nerka siapakah yang menjadi Soulmate kita, lebih baik jalani saja kehidupan ini dengan damai, sebab seseorang yang sudah berdamai dengan dirinya, akan lebih mudah mengerti arus ‘gaib’ alam yang dialirkan padanya.


Maka ketika anda merasakan sudah salah hidup dengan seseorang, dan berharap bertemu dengan Soulmate anda, nasihat yang bisa disarankan, hentikan pemikiran tersebut, sebab bisa membuat hidup merana dan selalu salah dalam berhubungan (interaksi) dengan orang lain, terutama jika itu merupakan pasangan pernikahan kita.


Jika seseorang yang betul-betul merupakan seorang soulmate, akan datang dengan damai, tanpa rancangan dari diri kita, dan membuat hidup kita lebih bergairah dan mempunyai tujuan yang jelas pada apa yang harus dilakukan, tidak selalu harus adanya gairah badaniah, walaupun itu bisa terjadi. Tetapi gairah ingin selalu saling bekerjasama dan saling meyayangi dengan arti yang dalam yang akan dirasakan.


Menurut penilitan terakhir, getaran bumi saat ini meningkat dari 7,8 Hz, sekarang mencapai 8,5 sampai 9,00 Hz, maka bermunculanlah apa yang dikatakan pemurnian bumi dan isinya, maka sebagai Roh yang berjasad manusia, kesadaran spiritual kita akan tetap berproses, dan dalam tahapan proses seseorang mempunyai tahap dan kedalaman sendiri-sendiri.


Maka pertemuan Soulmate ini, bisa dikatagorikan sebagai cobaan hidup, atau suatu pelajaran yang harus diteruskan, atau sebagai pelajaran yang harus dijalankan agar bisa lulus dalam penyelesaiannya.


Memang paling enak, kalau pasangan Soulmate mempunyai kesadaran Roh yang sama tingkatnya, maka pemikiran dan kebiasaan serta pandangan hidup bisa ditangkap dengan selaras. Gabungan antara IQ + EQ + SQ Intelektual quotient (nilai kecerdasan), Emosional quotient (nilai penyesuaian) dan Spiritual quotient (nilai kedamaian) seimbang dan terasah dengan baik.


Jika gabungan dari IQ. SQ dan EQ seimbang dan terasah, maka dalam kejadian pertemuan dengan seorang Soulmate, batin kita pada umumnya, akan mengalami hal-hal seperti dibawah ini. walaupun ada beberapa yang lebih spesifik bisa terjadi:


Penuh semangat untuk berjuang terus mencari tahu siapa dan apa yang sedang terjadi.

Penuh pertimbangan diri akan segala hal yang terjadi.

Penuh perenungan terhadap siapa dan yang apa sedang dihadapi.

Keingin tahuan, haus akan hal-hal yang baru, terutama hal-hal yang dulu dijauhi karena menganggapnya sebagai hal sepele, atau mistik.

Penuh ide yang menunjukan hasrat diri, penuh pemahaman dan keterbukaan untuk segala wawasan baru.



Untuk lebih mendalami daya batin agar kita benar-benar yakin, telah menemukan Soulmate ini, maka fokuskan pengembangan daya batin ini untuk tujuan mulia, yaitu mengenal diri sendiri, serta mengoptimalkan kemampuan yang diberikan Tuhan pada kita sebagai Mahluk ciptaanNya. Jangan biarkan semangat mencari ‘jati diri’ ini menjadi kendur gara-gara sikap ‘anti batin’ dari orang lain yang mencemooh, atau berprasangka sebagai yang mengada-ada.


Kedalaman daya batin seseorang bukanlah tanda kesucian atau kesaktian diri seseorang. Walaupun seseorang yang mendalami daya batin akan bisa mempunyai kemampuan Clairvoyance (pewaskitaan / penglihatan batin) atau Clairaudience (pendengaran alam halus), tetapi bukanlah berarti sebagai manusia sakti.


Memang lebih menyenangkan lagi, jika pertemuan dua orang yang merupakan Soulmate ini, merupakan hubungan romantis, tetapi yang kadang sulit dilalui bahwa pertemuannya saja, sudah merupakan suatu pelajaran yang harus diselesaikan, maka apapun yang sedang terjadi

dalam lokakarya kehidupan ini, tetap harus dijaga keseimbangannya.


Tidak semua orang didunia ini punya bagian (jatah) soulmate ini, sebagai pasangan Rohani, belahan jiwa. Karena jangankan mencari atau mendapatkan jodoh Rohani, jodoh Spiritual, sedangkan jodoh yang sehati, sejiwa, sebadan saja, didunia ini sangat sulit didapat. Maka jika anda sudah dapat pasangan yang bisa hidup damai menyenangkan, anggap saja itu juga sudah awal dari proses terjadinya jodoh Rohani, atau jodoh Spiritual, atau Soulmate.


salam bahagia bagi yang mampu menyadari bahwa soulmate itu keagungan roh bukan sekedar ilusi badaniah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar