Rabu, 20 Mei 2009

Kesehatan Aura Pengaruhi Gairah Seks

Kesehatan Aura Pengaruhi Gairah Seks

Rubik Konsultasi : Jum'at, 21 Maret 2008

www.Okezone.com oleh : Lianny Hendranata

http://lifestyle.okezone.com/konsultasi/read/2008/03/21/233/93480/233/kesehatan-aura-pengaruhi-gairah-seks



Perkenalkan, saya Josefine (37), tinggal di Australia. Saya membaca artikel tentang kesehatan aura, saya ingin bertanya apakah kesehatan aura seseorang mempengaruhi gairah seks?
Sebagai istri yang sudah menikah 10 tahun dan kami mempunyai seorang anak laki-laki (8), saya menyadari gairah seks saya sangat lemah. Bukan saja sekarang, tetapi juga waktu kami baru menikah.

Selama ini saya bercinta dengan suami, itu terjadi karena suami saya yang punya inisiatif melakukannya. Kalau tidak, saya tidak pernah terangsang untuk bergairah dengan dia.

Bagaimana caranya saya bisa bergairah dengan suami saya, sebab saya tidak mau keadaan "dingin" saya ini terus menerus menekan hidup saya. Terima kasih.


Jawaban:

Kesehatan aura memang mempengaruhi gairah seks. Kesehatan energi aura berasal dari suasana batin kita. Sedangkan kegiatan bercinta, juga sangat terpengaruh dengan suasana batin.

Maka jika ingin menyehatkan energi ini, kita harus tahu dulu apa suasana batin kita (misalnya murung, cemas, terlalu gembira atau paranoid/terlalu bercuriga). Kita juga harus tahu kenapa kita terjebak dalam suasana yang tidak kita inginkan ini. Apakah kita sanggup memperbaikinya sendiri dan bagaimana langkah kita untuk tujuan ini.

Dengan Anda mengirim pertanyaan melalui rubik ini, berarti sudah melakukan langkah bagus, yaitu melakukan "usaha" untuk memperoleh perbaikan dari situasi yang disadari sebagai hal yang tidak normal. Di mana kita tahu bahwa seorang istri "seharusnya" selalu bergairah terhadap suaminya sendiri, begitu sebaliknya.

Tentu saja untuk menjawab pertanyaan Anda, bagaimana caranya Anda bisa bergairah dengan suami sendiri, yakni kita harus mengusut dulu apa inti penyebab ini. Misalnya apakah Anda punya trauma yang tidak menyenangkan/ menakutkan dari masa lalu/ masa kecil yang berhubungan dengan kegiatan seks. Adakah trauma yang dialami bersama suami, sejak Anda mulai melakukan hubungan intim ini. Adakah ganjalan-ganjalan perasaaan yang disimpan, sehingga tanpa sadar keluar rasa "malas" atau "dingin" dalam melaksanakan kegiatan yang seharusnya menjadi ekspresi memadu cinta kasih dua orang yang bersatu dalam lingkaran energi cinta sayang.

Dalam eksperimen pemeriksaan mesin kesehatan aura, terlihat dua orang yang sedang bercinta dengan tulus, pancaran energinya sangat terang bersinar, berwarna cerah, dan secara fisik keduanya terlibat rasa bahagia yang panjang.

Josefine, jangan lupa kegiatan seks dilakukan oleh dua orang, tidak bisa yang satu malas-malasan, sementara yang lain sangat bergairah.



Anda mengatakan bahwa selama ini kegiatan bercinta terjadi atas inisiatif suami Anda, maka bisa dikatakan selama ini Anda melakukan kegiatan bercinta ini secara mekanik, hanya kegiatan saling menggesek kulit. Memang gesekan bisa menghasilkan rasa enak, tetapi kita tidak bercinta dengan seluruh energi jiwa kita.


Energi aura sangat memegang peran, sebab dengan bercinta berarti kita menyatukan energi dari badan, jiwa, dan hati/perasaan).

Energi ini dalam literatur kesehatan aura berasal dari pusat energi. "Cakra jantung" yang mensuplai energi pertimbangan perasaan disayang dan menyayangi, "cakra pusar" yang mensuplai energi ambisi menguasai dan dikuasai, serta "cakra pelvis" yang mensuplai energi interaksi komunikasi pasif dan aktif.



Untuk mengairahkan kembali hasrat Anda, penting kita sadari untuk menghilangkan ganjalan yang ada. Jika ini memang dialami selama Anda berhubungan intim dengan suami, dan usut tuntas adakah penyebab trauma masa kecil/ masa lalu. Nah ini perlu terapi psikikologis berkesinambungan jika Anda mempunyai masalah ini.

Secara energi aura, bisa Anda melakukan usaha instan dengan terapi warna. Cobalah mendekorasi ruang tempat Anda banyak berdiam, dengan warna yang berkaitan dengan penyehatan "cakra jantung, pusar dan pelvis" yaitu kombinasi antara warna hijau yang diperlukan cakra jantung, dan warna kuning yang diperlukan untuk cakra pusar, serta warna oranye yang diperlukan cakra pelvis. Buatlah suasana kamar tidur dengan warna yang sedikit panas, misal kombinasi oranye dan kuning pucat.

Dalam melakukan terapi warna, jika pasangan dan anak kita merasa terganggu dengan warna yang akan kita terapkan, maka terapi warna bisa kita terapkan hanya pada diri kita. Misalnya warna baju yang kita modifikasi dengan warna-warna cerah, yang berguna untuk mengusir kemurungan dan membangkitkan gairah seksualitas kita dan warna romantis untuk ruang yang lebih pribadi misal kamar tidur, kamar mandi. Warna netral untuk ruang umum misal ruang makan atau ruang keluarga.

Terapi warna sangat besar pengaruhnya pada energi aura sebab energi aura sendiri vibrasinya sangat menentukan warna yang dipancarkan.

Selamat mencoba, teriring doa sukses, dari L.H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar