Kamis, 14 Januari 2010

Jika mau mnegubah dunia, perhatikan kondisi jiwa calon ibu

Memperingati hari ibu yang di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember, marilah kita merenungkan apa yang kita. lakukan / perbuat sebagai perempuan / wanita yang dipilih sebagai pintu gerbang.
hadirnya mahkluk Tuhan yang bernama manusia ini di dunia.


Para ahli jiwa berpendapat, kesehatan jiwa seorang calon ibu, akan memengaruhi kesehatan jiwa anaknya ketika janin tersebut tumbuh menjadi seorang anak. maka mereka berpendapat : “Jika Mau Merubah Dunia, perhatikan kondisi jiwa calon ibu”



Terlahir menjadi seorang perempuan/ wanita merupakan karunia tersendiri, bagaimana tidak?

  • · Wanita (wanito) artinya Wani- Noto yaitu berani mengatur, berani bertindak, berani berbuat. Itulah Wanita (ibu) yang dikatakan bahwa Surga saja dibawah telapak kakinya. (Fandala Kastoom)
  • · Negarawan selevel Napoleon Bonaparte saja berkata: Hanya dengan memberikan ibu-ibu yang baik saja dia bisa mempersembahkan negara besar yang makmur.
  • · Wanita adalah Tiang Negara, manakala baik wanitanya maka baiklah pula negaranya. Manakala bejat wanitanya, makala bobroklah pula negaranya. (Nabi Muhammad S.AW.)
  • Tinggi Rendahnya tingkat kemajuan sebuah negara ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat martabat dan kedudukan wanitanya dalam negara itu. (Charles Fourier)

“Sesungguhnya Setiap Kelahiran itu Suci Adanya” setiap peristiwa kelahiran merupakan sesuatu yang istimewa bagi bayi siapapun yang terlahir, adalah merupakan peristiwa kesucian dari Tuhan Sang Penciptanya. Kita tidak bisa memilih untuk menajdi ibu ’siapa’. dan kita tidak bisa memilih untuk menjdi anak ’siapa’



Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti-nantikan oleh pasangan yang mengharapkan datangnya buah kasih mereka. Tapi kehamilan menjadi saat yang mengelisahkan dan menakutkan, juga memalukan bagi para gadis yang hamil diluar rencana (luar nikah)


Menjadi seorang ibu harus menyadari bahwa karena dirinyalah, seseorang terlahir kedunia ini.! berbeda dengan seorang lelaki, dia bisa pergi dan melupakan setelah menaruh benih, tetapi seorang perempuan ketika tubuhnya sudah menerima dan mengizinkan benih lelaki tertanam dirahimnya, momentum itu menjadi kisah panjang dalam sejarah hidupnya.


Ibu yang Depresi

Banyak penelitian membuktikan, kondisi distres ibu yang sedang hamil memengaruhi kondisi batin secara menyeluruh pada si janin, baik pertumbuhan fisiknya, juga pertumbuhan kejiwaannya.


Saat ini banyak penyakit anak-anak yang muncul dengan memprihatikan, seperti autis dan keterbelakangan mental. hal ini masih menjadi momok yang menyeramkan bagi banyak orang tua ketika anaknya divonis sebagai penderitanya. penelitian kearah kejiwaan membawa hasil, ternyata sejak janin jiwa bayi sudah merekam apa yang terjadi didalam jiwa ibunya, dan apa yang terjadi diluar tubuh ibunya yang berpengaruh pada kesehatan sang ibu, dengan demikian tiga orang ahli memberi nasihatnya dibawah ini.


dr.T.B.Erwin Kusuma SpKJ mengemukakan: Untuk menjadi seorang ibu butuh persiapan Mental yang kuat, dimana seorang calon ibu harus bisa mengelola ketenangan batinnya agar kelak bayi yang terlahir mempunyai juga batin yang damai dan mental yang kuat.


Secara Mental seorang calon ibu butuh kedamaian yang akan menuntunnya untuk memelihara bayi dalam kandungannya juga memelihara dirinya sendiri. Secara Rohani seorang calon ibu butuh tempaan dan bimbingan yang benar agar kelak bayi yang dilahirkanpun menjadi anak yang ‘Soleh’.


Banyak pasangan calon orang tua menyepelekan pendidikan kerohanian mereka, maka bayi-bayi yang lahirpun secara tidak langsung menganut salah satu agama hanya diatas kertas, seperti orang tuanya agamanya hanya di K.T.P dan secara rohani tidak benar-benar terbimbing dengan baik.


Bimbingan jiwa untuk calon ibu

Dra Louise.M.Psi, Psikolog yang mengemukakan perkembangan fisik dan psikis seseorang ditentukan oleh faktor genetik, gizi dan lingkungan dan yang tak kalah penting adalah bagaimana perkembangan janin didalam kandungan dalam komunikasi dengan lingkungannya terutama calon orang tuanya.


Memasuki usia kehamilan 10 minggu janin mulai bereaksi terhadap rangsangan dari dalam badan ibunya, dan pada usia kehamilan 16 minggu janin mulai bereaksi terhadap rangsangan dari luar termasuk mendengar suara dari ibunya, berdasarkan hal tersebut RS Harapan Kita Jakarta mempunyai fasilitas untuk psikiater janin dan terapi musik untuk janin. Seperti kita ketahui bersama juga, dimana anak sekarang tidak sama dengan anak-anak zaman dulu, demikian orang tua memberikan pendapatnya.



Secara fisik para ibu hamil, hormonnya terjadi kekacauan yang mana memerngaruhi emosinya, kadang demikian tidak stabil sehingga condong meledak-ledak emosinya, disinilah peran suami, calon ayah sang bayi harus memberi dukungan dan bimbingan agar calon ibu dan calon anaknya mendapat kenyaman dan perhatian serta kasih sayang.


Dibeberapa negara seperti Australia dan Amerika, dalam banyak rumah sakitnya, sudah melengkapi dengan terapi kejiwaan dalam kontek relaksasi (meditasi) dan di Indonesia beberapa Rumah Sakit bersalin, sudah menyediakan juga. dimana dalam kelas-kelas tersebut, selain senam hamil, para ibu hamil diajarkan juga mengelola ketegangan jiwa, untuk berlatih mengendalikan emosi dan berpikir positif.



Para Ahli sepakat dengan satu rumusan yaitu: “Jika Mau Merubah Dunia, perhatikan kondisi jiwa calon ibu” nah karena nasib dunia ada ditanganmu wahai para wanita, para ibu dan calon ibu sudah selayaknya siapapun yang menyebut dirinya wanita (perempuan) marilah kita berani menjadi WANITA yang berarti Wani-nata yaitu BERANI MENATA masa depan bangsa dimulai menata diri sendiri secara lahir batin, agar bangsa ini mempunyai generasi penerus yang soleh dan menjadikan Indonesia Negara yang pantas mendapat tempat didunia fana ini.


salam bahagia untuk semua,

Lianny Hendranata


Ket : foto diambil dari image google



Tidak ada komentar:

Posting Komentar