Jumat, 11 September 2009

Jangan jadikan seks sebagai,'alat tukar' kebahagiaan jiwa

terbit di Suara Pembaruan edisi 6 September 2009
http://www.suarapembaruan.com/News/2009/09/06/Psikolog/psi02.htm




Banyak orang tidak memanfaatkan energi seks untuk hidup lebih sehat secara lahir batin, bahkan beberapa orang menyalah-gunakan kegiatan seks ini, sehingga jadi bumerang yang merugikan kesehatan psikis dan fisiknya sendiri.

Pasangan suami istri Mantak & Maneewan Chia serta Douglas & Rachel Abrams, M.D. menulis buku bersama tentang "The Multipel Orgasmic Couple" dalam buku tersebut, bagaimana mereka menjelaskan, ambilah dan raihlah kesehatan melalui kegiatan melakukan hubungan seks.


Sangat disayangkan jika seseorang, melakukan hubungan seks hanya untuk mengumbar nafsu dan egonya, untuk memelihatkan siapa yang berkuasa.! Sangat penting untuk diingat, Jangan jadikan seks sebagai 'alat tukar'. Banyak orang memberikan seks hanya karena ingin dicintai, mereka menukar kegiatan seks dengan kebahagiaan jiwanya, tidak sedikit orang yang akhirnya kecewa, karena kebahagiaan jiwa tidak bisa ditukar dengan memberikan layanan seks.



Hubungan intim, merupakan expresi cintakasih yang dalam, bukan hanya cinta gombal.! saya berpendapat "Sex dan Cinta adalah dua hal yang berbeda, kedua hal ini bisa bersatu menjadi hal yang sakral, jika merupakan pemahaman menyatunya batin dua orang, jika hanya seorang saja yang berharap mendapatkan cinta dengan memberikan seks, maka pihak lain akan mendapatkan seks nya, tetapi belum tentu mau memberi cintanya dengan tulus.!"





Pemeliharaan lebih penting


Karena kesibukan, seringkali kita melupakan pentingnya kebersamaan ditempat tidur. Jangan jadikan tempat tidur hanya untuk aktivitas seks, coba juga berlama-lama bersama dalam kondisi mata terbuka. Walaupun tidak bisa tiap hari kita, melakukan kebersamaan tersebut, karena sering kali mungkin jadwal ekgiatan kita berbeda, atau sering bertugas keluar kota, Tetapi kwalitas pertemuan sebaiknya tetap yang diutamakan. Apalagi dalam kondisi fisik sudah tidak muda lagi.


Kita sering dibuat heran, melihat pasangan yang tiap hari bertemu tapi untuk bertengkar, bukan mengisi hidup dengan keintiman dan kemesraan, pasangan seperti ini tidak memanfaatkan kebersamaan untuk saling memberi kasihsayang dan perhatian. kebersamaan kita dibatasi oleh umur masing-masing, dan jika kita sadar bahwa usia kebersamaan ini tidaklah terlalu lama, sebab angka kematian saat ini jarang sekali yang mencapai seratus tahun. disitulah kita harus memanfaatkan waktu yang ada untuk selalu menciptakan kebahagiaan-kebahagiaan, agar jiwa kita sehat, dan fisikpun ikut sehat.


Dalam literatur kesehatan China, organ Rahim diumpamakan 'istana energi' , kesehatan dan kecantikan seorang perempuan akan tercermin dari kesehatan energi rahimnnya, dan rahim ini sangat berkaitan dengan perasaaan, disinilah pentingnnya seorang perempuan memelihara perasaan bahagia ketika melakukan hubungan intim, jika kegiatan ini dipaksakan akan berubah menjadi energi strees dan membeku menjadi sikap pesimistis, kurang percaya pada cinta pasangannya.


Para peneliti di University of Pittsburgh mengkaji angka rata-rata kematian dan kondisi kesehatan kronis, di kalangan pasien dalam studi "Women’s Health Initiative", yang telah mengikuti perkembangan lebih dari 100.000 perempuan yang berusia 50 tahun ke atas sejak 1994. "Pertanyaan ini membuktikan rasa tak percaya kepada orang lain (pasangan).


Tindle seorang peneliti yang menyajikan studinya, dalam pertemuan tahunan American Psychosomatic Society di Chicago. menerangkan, pola berpikir semacam itu merenggut 'korban" karena lebih banyak menciptakan penyakit-penyakit kronis pada seseorang, dimana seseorang tidak memercayai psangannya, dalam hal ini lebih terarah pada kasus penghianatan cinta, misalnya pasangannya dicuriagai memadu kasih dengan orang lain dan sebagainya.


Dalam ajaran Seks TAO seorang wanita harus bisa menghormoniskan energi rahimnya, dan seorang lelaki harus juga melakukan hal yang sama, sebelum dan setelah melakukan hubungan intim, agar energi ditubuh tidak berkurang, apalagi sampai terjadi kekacauan yang membuat banyak wanita menderita keluhan-keluhan mulai dari badan yang selalu pegal-pegal sampai keputihan dan kekacauan jadwal menstruasi, sering menderita sakit kepala / (migren, kelelahan dan frustasi, itu pertanda aliran energi seksual tidak harmonis.


Yang dimaksud mengharmoniskan energi, adalah 'pemanasan' dimana pasangan tersebut telah melakukan pendekatan jiwa, berupa kemesraan, dan keintiman yang dibangun jauh sebelum melakukan hubungan seks itu sendiri. energi batin pasangan dibangun untuk menciptakan letupan rasa sayang, rasa dibutuhkan, rasa dihargai, dan rasa dirindukan satu dengan lainnya.





Kepuasan seksual bukanlah hadiah

Perempuan mampu mencapai orgasme sebanyak yang dia mau, itu bedanya dengan lelaki yang keadaanya lebih banyak tergantung keadaan fisik, Dari faktor psikologis, laki-laki terpengaruh lebih fatal dibanding wanita dalam masalah hubungan intim. Pasalnya, laki-laki adalah 'sexually active', kalau tidak bisa ereksi maka dianggap gagal total melakukan hubugan intim, hal ini sangat mempengaruhi kepercayaan dirinya. Sebaliknya, wanita masih bisa bersenggama meski tidak berlibido dan mendapat orgasme, karena ia adalah 'sexually passive'. tapi perempuan tergantung keadaan perasaannya, makin 'enjoy' perasaannya, semakin mesra dan mampu orgasme berkali-kali.


Yang paling bermanfaat, jika bisa menyatukan ritme kejiwaan dengan perasaan bahagia, kegiatan ini mampu memberi manfaat pada kejiwaan, penelitian para ahli jiwa menyimpulkan, pasangan yang merasa senang dan mendapat kebahagiaan dari kegiatannya bercinta, membuat seseorang mampu bersikap ramah dan optimis dalam hidup.


Banyak para istri tidak pernah mengalami orgasme (kepuasan seksual). karena dikira Orgasme itu, hanya hadiah dari pasangannya.! Ternyata orgasme itu harus dipelajari dan diperjuangkan untuk mendapatkannya. Lumayan jika mendapat suami yang agresif sebagai pecumbu yang handal, bagaimana jika kita mendapatkan suami tipe pasif..? tentunya sebagai perempuan tidak akan mau, menerima nasib seumur hidup tidak pernah merasakan 'enak' nya berorgasme, maka berjuanglah dan nikmati manfaatnya bagi kesehatan jiwa dan raga.


Jadilah pasangan yang selalu dirindukan.!

Dapatkah Perempuan belajar dan memiliki kekuatan Orgasme? tentu saja jawabannya : YA.! Orgasme beasal dari bahasa Yunani "orgasmos", yang artinya menambah 'kematangan', gelombang besar penuh gairah, dalam bahasa sanksekerta "Urja", yang artinya makanan dan kekuatan. Manifestasi fisik, orgasme adalah sebuah kekejangan urat / otot yang membuat perasaan 'melambung', orang Prancis menyebutnya dengan 'Le petit mort'.


Kenikmatan Orgasme, memang sulit dijabarkan dengan kata-kata, karena memang harus dialami sendiri. Jadi secara kesehatan, orgasme merupakan suatu kebutuhan biologis yang dapat dirasakan dengan cara yang lembut, bukan dengan cara yang dapat membahayakan diri anda sendiri.


Bagi yang kesulitan mencapai orgasme, coba lakukan beberapa saran ini :
1) Mengenal zona sensitive badan sendiri, latihan terapi cermin itu sangat bagus, yaitu kita melihat cermin untuk mempelajari lekukan dan arena sensitive tubuh sendiri, agar bisa membimbing tangan pasangan kita untuk sampai ke arena tersebut.


2) Memelihara dan membangun fantasi. dalam buku 'Women Who Love Sex', perempuan diajarkan merekam suara berfantasi seks nya, kemudian mendengarkannya kembali untuk merangsang diri sendiri. sekarang banyak buku-buku dan DVD yang bermutu untuk semakin bahagia dalam seks.


4) Membangun pikiran erotis dan sensual tentang diri sendiri, Pro-aktive bukan hanya terima nasib, harus berjuang / berusaha bagaimana mencapai orgasme.


5) Sayangi dan terima apa adanya bentuk tubuh sendiri, maka timbul perasan Percaya Diri yang kuat, ingat kita ini perempuan, kitalah penentu dengan siapa kita mau hidup bahagia..


Orgasme perempuan muncul dengan perlakuan seks, seperti kelembutan yang dalam serta rangsangan dari pasangannya, perasaan tersanjung atas cinta yang diberikan, membuang kesan negatif lain mengenai seks. Cara lain untuk lebih merasakan orgasme, perempuan harus belajar banyak mengenai perilaku pasangannya sebelum mereka berhubungan intim.


Kita sering kali terjebak rasa malas untuk melakukannya hubungan intim, alasan tidak 'mood' dan kecapaian, sering dijadikan alasan utama, padahal untuk bercinta dengan orang yang kita cintai, rasa lelah itu bukan masalah. Aktivitas seks, adalah masa relaksasi jiwaraga yang sangat ampuh.! setelah selesai melakukannya, badan rasanya segar karena otot-otot menjadi lentur lagi, pikiran kembali jernih siap kerja lagi.


Kebosanan dan rasa malas melayani pasangan untuk berhubungan intim, akan menimbulkan perasaan 'ditolak' yang sangat dalam membekas, jika hal ini terus menerus dibiarkan, akhirnya batin menjauh dan malas melakukan kebersamaan, inilah celah, untuk berpaling pada orang lain.! apalagi godaan ada depan mata, ketika hal ini terjadi, banyak Rumah Tangga hancur.


Sebagai pasangan, tidak usah muluk-muluk bercita-cita menjadi pecinta paling hebat di dunia, tapi cukup menjadi pecinta terhebat versi pasangan kita. Selamat berbahagia untuk melakukan hubungan intim yang penuh tanggung jawab kejiwaan, dan rasakan manfaatnya untuk kesehatan jiwaraga kita.


salam bahagia untuk semua pasangan,
L.H

2 komentar:

  1. Mampir, karena penasaran. Sayang pembahasan mengenai seks ala Tao kurang lengkap. Saya sendiri sudah membaca buku The Multiorgasmic Man, mencoba berlatih, dan takjub dengan hasilnya.

    BalasHapus
  2. Terima kasih sdh membaca dan meninggalkan komentar, memang sex TAO sangat bermanfaat utk kesehatan jiwaraga, berbeda dgn sex ala barat yang serba heboh dan hanya berdasarkan kegiatan fisik belaka. ada bberapa tulisan saya yg lain yg membahas lbh lengkap ttg praktisi sex TAO, mungkin nanti saya cantumkan disini.

    BalasHapus