Senin, 28 Juni 2010

Hidung sering tersumbat, gairah sex bisa melempem

Jika anda sering terserang flu yang membuat hidung tersumbat, atau akibat lain yang menyebabkan hilang kemampuan penciuman. Itu artinya anda juga siap-siap kehilangan libido, sebab indra penciuman sangat berperan pada reaksi jiwa kita. Dimana aroma (bebauan) mampu meloyokan gairah seks atau meletupkannya.


Disebabkan hal tersebut diatas, maka terciptalah berbagai aroma bebauan parfum, dan setiap bau mempunyai pengemarnya masing-masing. Jadi jelas sekali, dimana aroma parfum kesukaan seseorang belum tentu disukai oleh orang yang lain, ada kalanya bau parfum favorite seseorang justru membuat orang yang lainnya merasa mual dan alergi.


Dr Alan Hirsch melalui Stasiun Klasik Rock CD 94,7 pernah mengumumkan agar para sukarelawan untuk menyukseskan penelitian, dengan datang dan mencoba efek penciuman dengan rangsangan makanan, dan hubungannya dengan gelombang otak dan peredaran darah yang akan menstimulasi hormon seks.


Ternyata didapat kenyataan, orang yang bagus indra penciumannya, lebih terpacu kadar hormon-hormonnya yang memberi efek perangsang otak untuk menstimulasi kerja kelenjar reproduksi. Sebab itu, saat ini banyak sekali aromaterapi yang dipakai untuk tujuan menstimulasi libido dan menetralisasi stres untuk memperoleh keperkasaan dan kepuasan seks yang prima.


Dr Alan Hirsch, neurolog pada Nercy Hospital, Chicago, Amerika Serikat menerangkan hasil penelitiannya, yaitu bagi orang yang mempunyai problem pada penciumannya, dia juga akan mendapat problem pada fungsi seksualnya, karena libido akan turun dan orang itu sulit terangsang.


‘Journal of Neuroscience’ merilis informasi, manusia juga melakukan hal seperti binatang yang mengirimkan sinyal kimiawi bernama pheromone, untuk menyampaikan hasrat seksualnya kepada lawan jenis. Bedanya jika dalam dunia binatang, setelah lawan jenis menerima sinyal birahi ini, maka aktivitas seksual bisa langsung terjadi tanpa ikatan emosi dan tatakrama, Tetapi pada manusia tentu saja hal ini harus ditekan dalam kontek kemanusiaan, karena manusia yang lebih didominasi nafsu ‘kebinatangan’ nya, akan menerima akibatnya untuk hidup dalam kemasyarakatan.


Pada penelitian yang lebih mendalam, didapat kenyataan pelepasan zat kimiawi pheromone ini, lebih banyak tidak disadari oleh sipemilik tubuh, semakin terangsang dia pada seseorang, semakin besar pelepasan sinyal birahi ini, Jika hal ini terjadi dalam arena luas seperti dalam sebuah pesta, dimana kerumunan orang banyak, menyebarkan sinyal yang akan ditangkap sebagai pemicu birahi lawan jenisnya, bukan saja pada orang yang dituju, tetapi pada banyak orang, terutama yang indra penciumannya peka.


Zat kimiawi pheromone yang diambil dari keringat seorang lelaki, bisa dipakai untuk menterapi perempuan yang ‘dingin’, Banyak sudah para ahli parfum membuat ekstrak dari bahan keringat lelaki ini.


foto ilustrasi ini diambil dari image google


Pasangan suami istri umumnya merasa cocok dengan aroma tubuh pasangannya, walaupun menurut orang lain, aroma tubuh pasangan kita bau menyengat tidak enak, tetapi bagi kita sebagai pasangannya, tidak biasa saja.! Jika didapat pasangan yang tidak menyukai aroma tubuh pasangannya sendiri, bisa diduga efek dari kelanjutan hubungan mereka. Bagaimana mau berkasih mesra saling mencium dan memeluk, jika kita tidak menyukai aroma yang kita peluk dan cium.?


Walaupun umumnya antar pasangan terjadi kecocokan dalam menyukai aroma tubuh, sangat penting untuk kita menjaga kebersihan semua anggota tubuh, yang mampu mengeluarkan bau menyengat, seperti rongga mulut, ketiak, jari-jari kaki.


Seperti dikemukakan dalam penelitian dr Hirsch, penciuman memengang peran penting untuk membangkitkan libido atau malah menidurkannya.! bebauan yang tidak disuka akan cepat beraksi dan terlihat efeknya.


Aroma terapi

Saat ini banyak klinik pengobatan alternatif, klinik kebugaran dan salon kecantikan yang memberi layanan dengan aroma terapi, yang bisa digunakan bersamaan saat memijat atau layanan lainnya. Jelas penggunaan ini meniru nenek monyang kita yang banyak menggunakan aroma (bebauan) sebagai bagian dari banyak ritual, mulai dari keagamaan sampai ritual lainnya dengan pemakaian kemenyan, rempah-rempah dan bunga-bungaan.


Aromaterapi dikenal sebagai salah satu cara terapi kesehatan yang aman dan nyaman dengan menggunakan minyak esensial (sari pati) hasil ekstraksi bunga, daun, buah dan bagian lain tumbuh-tumbuhan yang memiliki aroma, mulai yang biasa saja sampai yang beraroma menyengat.


Efek dari aroma ini sangat bergantung dari keaslian bahan dari bebauan yang digunakan, sayangnya saat ini banyak bahan aroma terapi yang digunakan bukan dari bahan alami, tetapi kombinasi antar kimia.


foto ilustrasi ini diambil dari Image google


Padahal jika kita kembali menggunakan bahan alami seperti contohnya, bunga Camomile, Jasmine yang berkhasiat membuat rileks dan menenangkan syaraf, begitu juga dengan aroma bunga Kamboja, Kenanga yang mampu meningkatkan gairah seks. Aroma bunga Mawar sudah melegenda sebagai pembawa gairah keromatisan. Aroma Lemon, bisa melegakan, memberi semangat, menyegarkan serta meningkatkan mood. Bunga Lavender sangat bagus untuk menetralisir trauma kejiwaan, membuat tidur nyenyak.


foto ilustrasi ini diambil dari image google

semua bunga umumnya baunya kita sukai, asal jangan bunga bangkai hahaaaaaaa


Aroma yang dihasilkan dari bahan alami dan berkwalitas bagus, mampu menembus energi elektomagnetik tubuh yang awan mengenalnya dengan sebutan energi Aura. Hasil peenlitian menggunakan mesin AVS (Aura Video Station) generasi ketiga yang saat ini berada di Indonesia, memperlihatkan betapa warna dan bentuk dari energi aura yang berbentuk sinar berwarna ini, akan berubah kearah perbaikan bentuk dan kecerahan warnanya, jika aroma terapi yang dipakai pas sesuai kebutuhan dan tentu saja berkwalitas tinggi.


Berdasarkan hal tersebut kita diminta bijaksana, untuk mengetahui fungsi dan efek dari masing-masing aroma yang kita pakai, sebab bisa terjadi maksud hati ingin rileks dan tidur pulas, yang terjadi malah terjaga sepanjang malam.


Saat ini banyak buku yang sudah dipasarkan untuk mengetahui manfaat dari masing-masing bahan dan aroma untuk dipakai sebagai terapi, konon saat ini Amerika mencoba mengobati trauma para personel meliternya dengan bantuan aroma terapi ini. Jepang sudah terlebih dahulu menggunakannya melalui bunga dan tumbuhan untuk berendam, diterapkan pada masa sesudah perang dunia yang banyak menghasilkan penderita kejiwaan, dan kebiasaan mandi bunga juga dianut oleh bangsa kita, maka sampai saat ini banyak ritual seperti pernikahan, kelahiran bahkan kematian, erat sekali dengan penggunaan bunga, tumbuh-tumbuhan dan dedaunan seperti pandan.


Bangsa India sangat terkenal dengan pengobatan bernama Ayurveda. Pengobatan itu, tak lain adalah pengobatan yang menggunakan bahan-bahan sederhana yang disaripatikan seperti jahe, mawar, bahkan bumbu masak seperti ketumbar.


Bangsa Mesir sejak zaman dulu, kaum perempuannya sudah tergila-gila dengan aroma tumbuhan / rempah-rempah yang mereka lulurkan pada kulitnya sebagai parfum sehari-hari mereka. Perempuan di negeri China banyak menaruh bunga melati atau bunga-bunga harum lainnya, dibawah bantalnya.


Air redaman bunga melati, gardena, kenanga akan sangat berefek pada mood, membuat gairah hidup lebih dinamis dan menimbulkan perasaan senang, demikian para perempuan jaman dulu membuat ramunan agar kondisi jiwa mereka terpelihara, apa salahnya kita di jaman modern ini mengikutinya kembali, ambil satu gengam bunga melati / dua puluh kuntum bunga gardena/ kenanga kuning ( pilih salah satu, semua bisa dibeli di tempat penjual bunga) rendam dengan air semalaman dalam ember kecil, kemudian ketika akan digunakan untuk mandi pagi hari, dilarutkan dengan air yang cukup (ember besar). Selamat mencoba, semoga bermanfaat.!


Salam bahagia untuk semua,

L.H

Catatan : tulisan ini dgn judul “Efek bebauan pada jiwa kita”

tayang di SP Cetak edisi Minggu tgl 20 juni 2010

http://images.cdn.realviewdigital.com/djvu/Suara%20Pembaruan/Suara%20Pembaruan/20-Jun-2010/webimages/page0000015_1.jpg




Tidak ada komentar:

Posting Komentar