Rabu, 28 April 2010

Minder karena vaginanya jelek.?

Setiap manusia sehat, jelas tidak ada keterkecualiaan pasti punya Libido/ gairah seks, hanya ketika orang tersebut sakit atau punya problem dalam perasaannya yang memungkinkan gairahnya menurun atau hilang sama sekali. Dr Alan Hirsch, neurolog pada Nercy Hospital, Chicago, Amerika Serikat menerangkan hasil penelitiannya, yaitu bagi orang yang mempunyai problem pada penciumannya, dia juga akan problem dengan gairahnya.


gambar ilustrasi ini ambil dari image google


Kita akan sadari, kegiatan bercinta ini merupakan kebutuhan yang paling dasar dari setiap manusia,bohong besar kalau hal ini dikaitkan dengan agama, ada yang berpendapat jika kita jalankan dengan taat ajaran agama, maka libidomu bisa diredam dengan berdoa.


Menurut pendapat pribadi (kalau salah, harap dimaafkan dan dimaklumi, krn tiap org punya pendapat sendiri2,) gairah seorang manusia tidak bisa diredam dengan ajaran-ajaran agama, tapi agama bisa memberi pelajaran untuk mengendalikan libido kita, agar kita tidak seperti binatang, dimana ada gairah, disitu adegan bercinta terjadi. Sebagai contoh, kita lihat seekor ayam jantan, dia bisa saja mengawini ibunya, anaknya, cucunya atau adik dan kakaknya, (hal ini sering saya saksikan, karena saya hobbi memelihara ayam hias)


Banyak pasangan yang menjalani hidup perkawinan menjadi tidak bergairah lagi dalam melakukan hubungan seks dikarenakan banyak faktor penentu di antaranya:


@ Faktor yang paling sering dikemukakan adalah kesibukan dalam memenuhi kebutuhan hidup lainnya seperti, target memiliki rumah sendiri dan lain sebagainya, menyebabkan masing-masing sibuk dengan karier dan target-target hidupnya sendiri jadi, tidak ada lagi waktu dan tenaga yang tersisa untuk sekadar menjalani keromantisan dan fantasi seks yang mungkin dulu, sangat mengebu-ngebu ketika berpacaran karena dibatasi oleh waktu pertemuan berkala dan sangat terbatas.


@ Faktor lainnya penyebab redupnya gairah terhadap pasangan hidup adalah, sebagian besar orang melupakan apa yang dulu membuat pasangannya tertarik padanya, sampai bisa memutuskan hidup bersama dalam ikatan perkawinan. Terutama kaum wanita begitu masuk dalam kehidupan rumah tangga sering melupakan penampilan dan kebersihan diri. Padahal mungkin faktor inilah yang menbuat pasangannya memutuskan ingin menjalani sisa hidup berdua dengannya, pemandangan sehari-hari yang disuguhkan pada suaminya adalah daster dan gulungan rambut, padahal sang suami mendapatkan suguhan indah dan rapi dari para rekan kerja atau orang yang sering seperjalanan pulang dan pergi dalam beraktivitas hidup. Nah, jangan lupakan pepatah yang mengatakan: Dari mana datangnya cinta, cinta turun dari mata ke hati.


Sebagai Pasangan baik itu pihak istri, atau suami jangan pernah menurunkan kualitas penampilan Anda dalam hidup ini, dan sebisa mungkin tingkatkan ke arah yang positif karena tidak ada orang yang suka melihat sesuatu yang menjijikan, jorok dan membosankan pada diri pasangannya. Jangan lupa kebosanan faktor yang utama dalam hal turunnya gairah, maka selalulah jaga dan rawat penampilan dan tubuh Anda.


- Faktor lain yang menyebabkan redupnya gairah seks adalah timbulnya rasa persaingan di antara pasangan terutama untuk pasangan yang bekerja, umumnya seorang laki-laki merasa dipojokkan egonya kalau mendapati kenyataan karier istrinya lebih sukses ditambah penghasilannya lebih besar. Mungkin ini nasihat baik untuk para istri yang dalam posisi demikian untuk rajin-rajin mengontrol tingkah lakunya jangan sampai menimbulkan perasaan Anda lebih unggul dari pasangan Anda. Tapi tempatkan pasangan Anda sebagai kepala rumah tangga yang membuat Anda tetap pada posisi sebagai istri yang ‘merendah dan membutuhkannya’ percayalah sikap ini tidak akan menurunkan martabat dan hak emansipasi perempuan, tapi membuat Anda sebagai istri yang dibanggakan dan dirindukan oleh suami.


- Faktor yang tak kalah penting, yaitu keseimbangan dan kebijaksanaan pikiran, jadilah kasir yang teliti, cermat dan adil dalam mengelola keuangan yang dipercayakan pasangan, terbukalah dalam setiap pengeluaran yang menyangkut kebutuhan berdua termasuk ‘sumbangan-sumbangan’ untuk orang tua atau keluarga lainnya masing-masing pihak, hindari perasaan salah satu tidak mendapatkan perlakuan adil, karena banyak kasus pertengkaran suami istri dimulai dari hal ini dan merambah ke tempat tidur, sehingga mudah ditebak apa yang terjadi di sana. Lebih baik mencegah penyakit daripada mengobatinya.


Faktor yang disebutkan diatas, itu lebih menekankan dari segi psikis, bagaimana dengan alasan fisik.? banyak suami atau bahkan para perempuan itu sendiri yang merasa minder karena merasa organ vitalnya bermasalah baik itu karena keluhan penyakit atau hanya sebatas perasaan saja seperti jelek bentuknya atau terlalu longgar, bahkan terlalu becek.!. Saya pernah bertemu dengan seorang klien yang bilang “punya saya ini jelek sekali.! masa bentuknya seperti gitu.!”


Mungkin karena banyak perempuan yang minder dan merasa sangat perlu untuk memperindah alat vitalnya, tentu saja tujuannya untuk disayang suami, maka sekarang dibanyak tempat banyak bermunculan klinik-klinik kecantikan untuk organ intim tersebut, dunia kecantikan atau bedah kosmetik sudah menciptakan beberapa teknik perawatan vagina.


“Memang banyak perawatan khusus vagina, seperti ratus vagina. Namun menurut beberpa penelitian, hal ini belum teruji klinis. Ada pula yang dengan cara operasi, seperti vagino plasty dan labio plasty


Mengenai ukuran vagina sendiri, sebenarnya tidak ada standar dimensi mengenai bagian intim ini, karena ukuran vagina bervariasi antara satu wanita dengan yang lain. Menurut Dr Hilda Hutcherson, profesor klinis bidang obstetri dan ginekologi dari College of Physicians and Surgeons, Columbia University, vagina seharusnya mampu mengakomodasi segala ukuran penis. vagina sangat elastis, dan memiliki kemampuan untuk meregang. Hal inilah yang memungkinkan wanita untuk mengakomodasi segala ukuran penis, dan bahkan ukuran bayi, saat melahirkan.


Banyak perempuan yang khawatir bahwa vagina mereka terlalu sempit, yang menimbulkan rasa sakit saat berhubungan seksual, padahal hal ini lebih disebabkan kurangnya ‘pemanasan’ yang akan menghasilkan lendir vagina saat perempuan mulai bergairah / terangsang.


Jika rasa sakit berlebihan dan ‘pemanasan’ sudah dilakukan dengan cukup, maka bisa saja perempuan tersebut mengalami vaginismus. Kondisi ini terjadi ketika otot-otot vagina tanpa sengaja menciut selama hubungan seks berlangsung, menurut beberpa ahli, hal ini lebih disebabkan oleh trauma jiwa atas tanggapannya terhadap hubungan seks.


ingin mencoba resep alami, coba lakukan resep jus buah dan herbal mengatasi masalah keputihan dari buku Healthy Lifestyle with Jamu, karangan Dra Martha Tilaar berikut:


Bahan:
100 gr buah delima (1 buah sedang)
15 gr kulit buah delima (1 potong kecil)
15 gr kunyit (1 jari)
5 gr daun beluntas (1/2 genggam)
5 gr jahe (1 ruas jari)

Cara pembuatan:
1. Bersihkan semua bahan, dan potong kecil-kecil.
2. Rebus kulit buah delima, kunyit, jahe dengan 1,5 gelas air hingga tinggal setengahnya (100 ml), saring, ambil airnya.
3. Masukkan bahan-bahan lain yang sudah dipotong dan air rebusan ke dalam blender.
4. Tempatkan dalam gelas dan siap disajikan.


semoga bermanfaat, salam bahagia untuk semua.!

ditunggu dan silahkan tulis di kolom komentar



2 komentar: