Jumat, 16 April 2010

Bosan dengan pasangan.?

Sulit untuk mendeteksi proses awal yang membuat hubungan Anda merenggang, baik terhadap pasangan, atau dalam relasi antar kolega bisnis. Oleh karena itu, kita mungkin merasa terkejut ketika tiba-tiba dihadapkan pada suatu kenyataan, bahwa dalam kenyataannya, kita sudah sangat ‘jauh’ dan terasa tidak saling mengenali lagi.


gambar ini pinjam dari : http://anaknaholsoan.wordpress.com/


Walaupun tidak berbahaya, kebosanan merupakan salah satu penghancur suatu hubungan, begitu juga kebosanan yang dirasakan dalam satu ikatan pernikahan. Kebosanan menghancurkan dari dalam, dan keberhasilan melepaskan diri dari rasa bosan ini, bergantung dari kepribadian masing-masing orang yang terlibat dalam hal usaha memperbaiki, dan melepaskan diri dari rasa bosan itu. Tentu saja kita tidak bisa berangan-angan, menanti-nanti keajaiban bahwa kebosanan tersebut akan hilang dengan sendirinya, Sangat perlu melakukan usaha untuk menghilangkannya.


Perlu Anda ingat yang dihampiri kebosanan bukan diri Anda saja, sebab biasanya pasangan kita pun merasakan hal yang sama. Hanya saja tergantung kembali pada kepribadian masing-masing pihak, ada yang diam-diam bisa memecahkan masalah kebosanan dengan sikap positif, tapi tak jarang selingkuh, terjadi bukan karena cinta antar pasangan sudah luntur, tapi semata-mata karena bosan dan hubungan jadi monoton yang masuk dalam pola rutinitas.


Sangat disayangkan dalam memerangi rasa bosan ini, banyak pasangan diam-diam memelihara fantasinya sendiri, yaitu akan adanya seseorang yang akan ditemui disuatu hari yang akan memberinya rasa segar, mengenyahkan rasa bosan dengan orang yang sama dalam waktu lama. itulah bibit penyakit yang akan mematikan secara perlahan-lahan gairah terhadap pasangan, dan menjadi bumerang dalam hidup perkawinan itu sendiri.


dalam relasi pernikahan, banyak hal yang menyebabkan timbul kebosanan, salah satunya karena rutinitas pertemuan dan melakukan hal yang sama setiap hari dalam waktu lama, jika hal ini yang dirasakan.


untuk solusi mengusir kebosanan mungkin, kita bisa mencoba melakukan usaha-usaha seperti 1) pergi keluar berdua. 2)Buatlah sesuatu yang di luar kebiasaan anda berdua dengan tujuan positif seperti “Bulan Madu” kedua. atau 3) sama-sama untuk saling memberi saran untuk perubahan penampilan baik potongan rambut, warna pakaian bahkan penempatan perabotan ruang tidur, atau seisi rumah. Intinya buatlah perubahan, kikis hal-hal lama, ganti dengan yang baru.


Jika suatu pikiran sudah ‘melenceng’, kita perlu menentukan apakah yang sudah mengusik dan seberapa perlukah, kita meluruskan masalah ini. Jika kita tidak mampu menghadapi rasa tidak puas ini secara arif bijaksana, Kita menghadapi risiko menjadi sakit. Rasa marah, rasa kecewa yang dipendam menimbulkan bom waktu menyebabkan depresi dan Anda akan menghadapi kehilangan rasa percaya diri, rasa hormat pada diri sendiri dan akhirnya tidak dapat mengendalikan diri sendiri.


Pada dasarnya manusia memang mahkluk pembosan, berbeda dengan hewan yang kesadaran jiwanya hanya mengandalkan pertahanan untuk hidup, maka hewan tidak akan protes jika sepanjang hidupnya tidak ada perubahan, dipelihara dalam tempat yang tetap dan makanan yang itu-itu saja, untuk mereka tidak masalah. Tetapi manusia cepat bosan.! Itu disebabkan lapisan kesadaran manusia berkembang dengan pesat, sejak baru dilahirkan sampai umur puluhan tahun, kesadaran jiwanya terus menerus berubah, semakin tinggi kemampuannya berpikir, semakin pembosanlah dia.! Dalam salah satu bukunya ada kata-kata James Russel Lowel: “ Hanya orang bodoh dan orang mati sajalah yang tidak pernah mengubah pikirannya.


Jika kebosanan tidak ditanggulangi, maka emosi kita akan liar tidak terkendali, membuat kita susah tidur, bahkan makanpun tidak enak, perasaan menjadi gelisah dan banyak berandai-andai, akhirnya frustasi yang bisa mengarah pada depresi, dan membuat keadaan semakin rumit karena ketidak stabilan emosi, jika tidak cepat diatasi, bisa cepat mendaftar jadi penghuni RSJ……! gawat ‘kan.?


salam hangat untuk semua, semoga tulisan ini ada manfaatnya untuk yang baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar